Minggu, 06 Februari 2011

( Cerpen II ) Tanpa arah...

8 Maret 2011,

Kali ini Yach larut dalam kesendirian... bersama impian... harapan dan cita cita..., di depan monitor internet'a... di kamar atau di warnet sama ja... bentar lagi juga... enk ink enk perlahan mata'a redup... bukan nulis... hahaiii, tinggal gw ja lupa di off... lihat ja ... coming soon...
"Dinda maafkan aku... bila aku tak seperti yang kau inginkan...", mulai dech... Yach lo kok ngmong sama tembok(dinding,Blog) sich...?! hehehe... sabar Yach... gg apa dech lo coret coret gw aja... cuma gw yg ngerti'n lo... mmmmmhhhh...


Gw...
manusia ya sama seperti lo...
Dan yg lain'a ...
Bisa
Tertawa...
Menangis...
Bahagia...
Menderita...
Pokok'a... sama..!!!
Cuma yg beda'a...
Saat ni...
saat lo gk ngerti juga...
Pa lagi Pahami gw...
GW MO DIAM DAN LEBIH DIAM...!!!
Karna Gw gk Tauuuuuuu...!!!
Pokok'a Gw CUMA BISA ...
Bisa apa...??? gw gk Tau...!!!
Gw Ingin tulisan ni...
GAK ADA...!!!
Tapi Gw ingin LO tau...
gw SAYANG... CINTA...
Lo...
Klo lo Binggung ...
Ya udah...
Gw Baik baik ja kok...
Gw Bahagia...
Krna gw dah lupa...
Sedih...
Nangis tu gimana...???
Agustus 2010 ( waktu sesuai penulisan dalam Blog sebelum'a, catatan Andi Rustandi, di masukan dalam cerpen ini )




"ia maaf ... bila aq jarang datang ke rumahmu... smua ku lakukan untuk kamu dan aku... untuk kebaikan kita... ya kalo ketemu juga yang ada 'perang dingin...'( perempuan yang selalu ku ingin... bisa ja lo Yach... tapi ngomong lah sama orang'a... ) sama denger suara kamu yang baweel...", ( lagi lagi Yach ngmong sama gw yg cuma tembok... hahaha... kapan sahabat gw mau berubah... ngmong langsung Yach sama dia yg lo bilang Luchu... gemezzz... haaa terlaluuuuuu ... )
oh tulis apa yang ingin kau tulis...( ia tulis ja emang gw ngelarang... selama gg melanggar hukum hehehe..., tp kok si Yach cumah baca2 ja catatan'a Sandy ( ? ), jiaahhh mata'a dah lima watt seperti'a... tu kan bener... cuapeee dech... ),zzzZZZZzzzz..."


Dari dinding kokoh kota Jakarta yang di sulap dengan Interiornya yang berkesan Indah, Megah dan Mewah, saat aku membuka mata, bukan alarm, tapi air dingin yang ku kira dari surga, air keran parkiran yg di bawa dengan ember plastik untuk membangunkanku ( batin Sandy " alhamdulillah bukan air comberan!" ), inilah rumahku lebih Indah, Megah dan Mewah,dari hotel-hotel berbintang,yang selalu membuatku bermimpi, kapan giliranku berada di dalamnya, atau mungkin di sinilah jatahku, di emperan jalan Ibu kota, yang katanya kalau di bagikan ke setiap warga negara ini, lebih dari enam juta rupiah setiap orangnya ( Hutang Negara ).
Kelulusanlah yang membuat aku kabur dari rumah, meninggalkan semua pertanyaan yang harus ku jawab,ya! kapan kau dapat kerja?, mungkin kelulusan pelajar tiap tahunnya hanya menambah pengangguran di negeri ini.cari kerja untuk modal kuliah, walau mungkin kelak yang sering ku dapat para mahasiswa yang lebih suka belajar di jalanan dari pada berada di dalam kampus, entahlah mungkin bukan alarm, tapi air dingin yang ku kira dari surga, lagi-lagi aku bermimpi untuk menulis keindahan Kota Jakarta,


"pribadi sepi mencari simpati di tepi janji hati sejati adalah suci...hari memaki sunyi bagai sisi nurani menanti peri mimpi adalah terkunci, tiba-tiba ia hadir, saat kepala mau pecah tapi melihat ia yang riang gembira berlarian melintasi hitam putih zebra crozz ajaklah aku serta jalan raya yg kau sangka taman bunga lalu kau bersahutan melantunkan lagu-lagu cinta, bahagia rasanya. jangan lagi kau bilang bila setiap tempat adalah sekolah maka setiap orang adalah guru, aku lebih baik membisu, tolong tinggalkan aku adikku lara adikku tawa kelam mengancam masa depannya sebab ijazah tak di tangannya inikah mewah megah dan indah? ohh Jakarta kau menyimpan lukisan Sarjana juga lukisan luka". luka haru huru hara itu membuyarkanku


"Cinta sebenin9 embun pa9i...
yan9 7ak terkontaminasi polusi
asap & bisin9 mesin2 industri...

Cinta yang meresap
di stiap sel sel jiwa ini
Tak jarang terpaku ditepi jalan
di depan pagar besi...

berdiri berDemonstrsi...
Berdiri berOrasi...
Utuk bicara dengan mereka
pengatur Subsidi...

Kami adalah bukti...
Bukan Janji...
Yan9 tumbuh dari harga2
yang terlampau 7inggi...

Kini kami sudahi
Anarki5 yang 7ak lo9is...

Kami ingin Nuansa Damai dalam Reformasi...
Kami coba bicara di sini Di jalur Media5i....

Welcome to Jeruji Besi
Koruptor Pelaku Korupsi.....

Salam OI......
Pada 7anah y9 sama ki7a Berdiri....
Pada air Yang Sama Ki7a Berjanji...."

blambir... blambir... air air ,( acghhh... kira kira dund kalo bangunin orang ),
Jakarta, 6 Mei 2001, Sandy/tokoh cerpen ( Catatan Andi Rustandi, untuk mengenang seseorang )


"hanya mimpi,ternyata aku belum menulis keindahan kota Jakarta..., catatan nich lagi... ampe kebawa mimpi...sama ja nich org ngmong sama Blog... hehee...,ohh ia... tanggal berapa catatan'a...?!,Jakarta, 6 Mei 2001, Sandy, ( Sesaat Yach tampak terfokus pada sebuah pesan masuk di kolom chat... )

AKU DENGAN...


AKU MASIH...

AKU GAK SANGGUP NULISNYA...

TERNYATA AKU...

pagi ini...

di kamar yang sepi ini...

AKU MASIH BERSAMA TUHAN...

Mmmmm...?!, ohh i... ya... ini kan akun Joe ade gw..., gg taw dech..., teman'a kali... ini... ajah... gw copy...
( kembali Yach melihat catatan Sandy lalu meng-copy'a )... tidur lagi... ( dasar si Yach cari gampang'a ja... ), ssstttt... met malem komputer..."( : ) * - . )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar